1. Hadir sepenuhnya bersama teman dengan melakukan kontak mata tanpa memikirkan hal yang lain
Kata kuncinya adalah fokus. Untuk menjadi pendengar yang baik, hindari multitasking saat kamu memutuskan untuk mendengarkan keluh kesah teman. Matikan atau aktifkan mode hening pada ponsel, berpalinglah dari layar monitor, jangan bolak-balik periksa email, jangan banyak melihat ke arah lain, dan sebaliknya, tataplah matanya.
Melakukan kontak mata dengan lawan bicara bisa membuat temanmu merasa dihargai. Dengan demikian ia pun merasa bahwa kamu memperhatikannya dan peduli dengan apa yang ia ceritakan.
2. Jangan menyela pembicaraan, apalagi buru-buru menyimpulkan dan menghakimi
Kamu sendiri juga tidak suka, kan, kalau ada orang yang menyela omonganmu? Kamu bisa saja menebak akhir ceritanya, tapi tahanlah diri sampai temanmu benar-benar tuntas bercerita. Bisa jadi tebakanmu salah.
Jangan pula sok tahu lantas mudah menghakiminya dengan teori-teorimu sendiri hanya karena menurutmu apa yang dialaminya sangatlah umum terjadi. Menjadi pendengar yang baik berarti mencoba melihat dunia melalui mata orang lain, jadi cobalah untuk mengerti emosinya. Kalau belum apa-apa kamu sudah mengeluarkan ceramah panjang lebar, tentu temanmu akan merasa tidak nyaman dan itu bisa berakibat buruk pada pertemanan.
3. Berikan gestur tubuh yang menunjukkan bahwa kamu mendengarkan
Menyela pembicaraan memang tidak disarankan, namun bukan berarti kamu lantas diam saja ketika temanmu bicara. Tentu obrolan jadi garing kalau kamu hanya diam mematung di hadapannya. Temanmu pun kemungkinan akan merasa bahwa kamu tidak tertarik dengan ceritanya.
Karena itu, gunakan bahasa tubuh untuk menambah energi pada percakapan kalian. Misalnya dengan menganggukkan kepala sebagai tanda paham dan mendukungnya untuk lanjut bicara. Bisa juga dengan mengatakan kalimat seperti, “Oh ya?”, “Wah, seru banget”, “Terus gimana lanjutannya?”.
4. Sesekali ajukan pertanyaan menyelidik
Dengan bertanya, berarti kamu fokus pada temanmu dan ceritanya. Tanyakanlah pertanyaan terbuka agar ia lebih mau bercerita banyak, yang nantinya bisa membuka wawasan atau bahkan menemukan solusi atas masalah yang dihadapinya. Namun tetap penting diingat, pilih waktu waktu yang tepat untuk bertanya agar pertanyaanmu tidak menjadi interupsi. Perhatikan pula agar pertanyaanmu tidak berubah jadi interogasi.
5. Upayakan jangan ikut terbawa emosi
Kamu boleh saja ikut merasa marah, jengkel, atau sedih ketika temanmu berkeluh-kesah. Akan tetapi, hal ini perlu dikontrol jika kamu ingin menjadi pendengar yang baik. Dengan demikian kamu bisa jadi sumber dukungan baginya tanpa memperkeruh suasana.
6. Simpulkan cerita dan mengonfirmasinya untuk menghindari kekeliruan
Saat teman sudah selesai bercerita, cobalah untuk menyimpulkan dan mengonfirmasikan padanya. Ini bisa jadi tanda sederhana kalau kamu memang mendengarkan dan memahami ceritanya dari awal sampai akhir. Setelah itu, kamu bisa meresponnya dengan pendapatmu namun jangan lupa untuk berpikir dahulu sebelum bicara.
Itu tadi enam tips jadi pendengar yang baik dalam pertemanan. Memang tidak mudah, tetapi kamu bisa jadi pendengar yang baik jika terus berlatih. Semoga pertemanan kamu awet, ya.
sumber: Beautynesia
dengan judul: Biar Pertemanan Makin Berkualitas, Ini 6 Tips Jadi Pendengar yang Baik