Hidup memang tidak selalu berjalan mulus. Kadang, kita terjebak dalam situasi di mana hutang menjadi beban yang terasa berat di pundak. Hutang bisa mengganggu ketenangan hati, bahkan ibadah pun kadang terasa kurang khusyuk karena pikiran terus dihantui kewajiban yang belum terselesaikan. Namun, Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin memberikan jalan keluar. Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan doa, wirid, dan amalan khusus yang bisa menjadi wasilah (perantara) untuk melunasi hutang dengan izin Allah SWT.
Artikel ini akan membahas amalan nabawi untuk membayar hutang, lengkap dengan doa-doa, wirid, dan cara mengamalkannya. Yuk, kita bahas dengan santai, mendalam, dan tetap sesuai tuntunan syariat.
Mengapa Hutang Jadi Beban yang Berat?
Hutang bukan hanya masalah uang. Lebih dari itu, ia adalah amanah yang harus ditunaikan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa roh seorang mukmin masih tergantung sebelum hutangnya dilunasi. Bahkan, orang yang wafat dalam keadaan syahid pun tetap dituntut untuk melunasi hutangnya.
Bayangkan, hutang bisa menahan perjalanan ruh seseorang. Itu sebabnya, mencari jalan keluar dari hutang adalah kewajiban, bukan sekadar pilihan.
Kedudukan Hutang dalam Islam
1. Hutang adalah Amanah
- Hutang dianggap janji yang wajib ditepati.
- Menunda-nunda membayar hutang padahal mampu, hukumnya zalim.
2. Hutang Bisa Jadi Penghalang Surga
- Rasulullah SAW pernah enggan menyolatkan jenazah yang masih punya hutang.
- Hal ini menunjukkan betapa seriusnya urusan hutang dalam Islam.
3. Hutang Tidak Selalu Buruk
- Dalam kondisi darurat, hutang bisa menjadi solusi.
- Namun, harus diiringi niat kuat untuk melunasi.
Amalan Nabawi untuk Membayar Hutang
Sekarang mari kita bahas amalan-amalan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW agar Allah memudahkan urusan hutang kita.
1. Doa Membayar Hutang
Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa berikut kepada seorang sahabat yang kesulitan membayar hutang:
“Allahumma akfini bihalalika ‘an haramika, wa aghnini bifadhlika ‘amman siwaka.”
Artinya: Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu.
Doa ini bukan sekadar bacaan, tapi sebuah pengakuan bahwa hanya Allah yang bisa mencukupi kebutuhan kita.