Computational Thinking Skills: Definisi, Kontroversi, dan Integrasinya dalam Pendidikan

Computational Thinking, atau yang kerap disebut berpikir komputasional, hadir sebagai landasan kognitif yang kian dianggap vital di era kontemporer. Ia bukan sekadar wacana, melainkan telah diresmikan menjadi salah satu capaian esensial dalam kurikulum pendidikan mutakhir. Kehadiran buku ini menjadi jembatan intelektual, mengantarkan pembaca dari ranah konseptual hingga pada aplikasi nyata berpikir komputasional, baik dalam lanskap pembelajaran maupun dalam medan kehidupan yang lebih luas.

Lembar demi lembar mengurai makna Computational Thinking mulai dari definisinya yang kerap diperdebatkan, miskonsepsi yang menyelimutinya, hingga perumusan unsur-unsur utama seperti dekomposisi, analisis data, abstraksi, dan penyusunan algoritma. Tidak berhenti di sana, pembaca juga diajak menjelajahi ragam jenis, problematika, hingga strategi mengintegrasikan pola pikir ini ke dalam beragam bidang pengetahuan.

Buku ini menyuguhkan lanskap yang luas namun tetap menyeluruh, sehingga layak menjadi referensi bagi mahasiswa PPG Prajabatan dari berbagai disiplin, para pendidik di ruang kelas, hingga peneliti serta pengamat pendidikan.

Tahun Terbit: Cetakan Perdana, Agustus 2024

Pernahkah benak Anda terusik oleh pesona semesta yang tersingkap hanya dengan membuka lembar sebuah buku? Membaca sesungguhnya bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah penjelajahan tanpa batas ke samudra imajinasi dan gudang pengetahuan. Aktivitas ini menajamkan akal, memperluas cakrawala, serta memperkaya perbendaharaan bahasa. Membaca ibarat pintu gerbang menuju dunia lain yang tak berbatas.

Tanamkan kebiasaan membaca dengan menetapkan waktu khusus setiap hari. Bisa sesaat sebelum terlelap, atau ketika fajar baru merekah. Dengan konsistensi, kebiasaan ini akan menjelma menjadi bagian dari ritme hidup. Pilihlah bacaan sesuai minat dan tingkat literasi Anda—mulailah dari karya yang dekat dengan rasa ingin tahu dan kemampuan diri.

Ciptakan suasana yang kondusif: ruang hening dengan pencahayaan memadai, kursi yang menopang nyaman, bahkan alunan musik lembut yang sekadar menjadi latar. Semua itu akan menjadikan pengalaman membaca lebih syahdu. Jangan lupa untuk menuliskan kesan, refleksi, atau hikmah yang Anda peroleh dalam catatan kecil atau jurnal pribadi. Dari situ, membaca tidak hanya menjadi kegiatan, melainkan perjalanan batin yang terus bergaung.