Keberadaan di Tanah Suci Harus Dimanfaatkan

Sebulan menjelang Dzulhijjah, jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia memadati Makkah. Kota ini bukan sekadar tujuan wisata religi, tapi sebuah pusat spiritual yang menyimpan sejarah panjang peradaban Islam. Ada kerinduan mendalam yang menggerakkan hati jutaan jiwa untuk memenuhi panggilan Ilahi.

Mengapa Makkah Menjadi Tujuan Utama?

Bukan karena populasinya yang besar, melainkan karena Makkah adalah pusat sejarah Islam. Di sinilah jejak para nabi terpahat, dan dari sinilah cahaya Islam menyebar ke seluruh dunia. Rumah Allah, Ka’bah, berada di kota ini—menjadikannya satu-satunya tempat yang diperintahkan untuk diziarahi bagi yang mampu.

Sejarah Makkah dari Zaman Nabi Adam AS

Tahukah kita bahwa Makkah sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS? Di Jabal Rahmah, Adam dan Hawa dipertemukan kembali setelah terpisah lama. Sejarah ini menjadikan Makkah sebagai kota cinta pertama manusia dan titik awal peradaban keimanan.

Baitullah, Titik Pemersatu Umat Islam

Di tengah kota Makkah berdiri tegak Ka’bah, simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia. Semua salat menghadap ke arah yang sama, menunjukkan bahwa meski kita berbeda negara dan budaya, kita satu dalam aqidah.

Perintah Haji: Panggilan Langit yang Menyentuh Hati

Ibadah haji adalah perintah langsung dari Allah SWT bagi yang mampu. Tapi “mampu” di sini tidak hanya soal materi, tapi juga kesiapan fisik, mental, dan spiritual. Maka tak heran jika mereka yang mendapat kesempatan haji merasa mendapat kehormatan besar dari-Nya.

Antusiasme Umat Islam Menunaikan Haji

Antrian haji di Indonesia begitu panjang, bahkan ada yang menunggu hingga 5–10 tahun. Ini menunjukkan betapa besarnya antusiasme umat Islam untuk menunaikan rukun Islam kelima ini. Meski mahal, mereka tetap semangat. Karena bagi mereka, panggilan ini bukan sekadar kewajiban, tapi juga kerinduan.

Perjuangan Mendapatkan Kuota Haji