Majas Hiperbola Pengertian Ciri Contoh Kalimat

Pernah dengar kalimat seperti “Aku menunggumu seribu tahun lamanya” atau “Tangisannya mengguncang seluruh dunia”? Nah, itu adalah contoh dari majas hiperbola. Gaya bahasa ini sering dipakai dalam sastra, lagu, bahkan percakapan sehari-hari untuk menambah dramatisasi dan emosi.

Di artikel ini, kita akan bahas secara lengkap mulai dari pengertian, ciri-ciri, fungsi, hingga contoh kalimat hiperbola yang bisa bikin bahasa makin hidup. Yuk, kita kupas tuntas bersama!

Apa Itu Majas Hiperbola?

Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menggunakan ungkapan berlebihan dengan tujuan untuk menekankan makna, memperkuat emosi, atau memberi efek dramatis pada sebuah kalimat.

Bacaan Lainnya
  • Kata “hiperbola” berasal dari bahasa Yunani hyperbole, yang artinya “melempar jauh ke atas”.

  • Jadi, intinya majas ini memang dibuat untuk membesar-besarkan sesuatu agar lebih menarik perhatian pembaca atau pendengar.

Bayangkan saja, jika seseorang berkata “Aku lapar setengah mati”, tentu bukan berarti dia benar-benar akan mati. Itu hanya cara dramatis untuk menunjukkan rasa lapar yang sangat.

Ciri-Ciri Majas Hiperbola

Supaya lebih mudah mengenali, berikut ciri khas majas hiperbola:

  1. Mengandung unsur berlebihan – lebih dari kenyataan yang sebenarnya.

  2. Menekankan emosi – biasanya dipakai untuk menambah rasa haru, sedih, atau bahagia.

  3. Tidak sesuai logika – sering kali mustahil terjadi dalam kehidupan nyata.

  4. Digunakan dalam seni bahasa – misalnya pada puisi, lagu, iklan, atau cerpen.

Contoh: “Suaramu merdu hingga bisa menembus langit ketujuh.”

Fungsi Majas Hiperbola

Kenapa sih banyak orang memakai majas hiperbola? Ternyata ada beberapa fungsi pentingnya:

  • Menarik perhatian – kalimat jadi lebih hidup dan tidak monoton.

  • Menciptakan dramatisasi – cocok untuk menggambarkan perasaan mendalam.

  • Menghidupkan karya sastra – membuat puisi, cerpen, atau lagu lebih indah.

  • Meningkatkan daya imajinasi – pembaca bisa membayangkan sesuatu lebih jelas.

Perbedaan Majas Hiperbola dengan Majas Lain

Hiperbola vs Litotes

  • Hiperbola: melebih-lebihkan kenyataan (“Aku menunggumu ribuan tahun”).

  • Litotes: merendah dari kenyataan (“Rumahku hanya gubuk reot ini” padahal rumahnya besar).

Hiperbola vs Personifikasi

  • Hiperbola: menekankan pada kelebihan atau berlebihan.

  • Personifikasi: memberi sifat manusia pada benda mati (“Angin berbisik lembut”).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *