Mengirim uang ke luar negeri memang sering jadi kebutuhan penting, entah untuk keluarga, bisnis, atau pendidikan. Tapi, pernah nggak sih kamu merasa biaya transfer internasional itu bikin dompet menjerit? Mulai dari biaya administrasi, kurs yang nggak ramah, sampai potongan tersembunyi, semua bisa bikin jumlah uang yang diterima jadi jauh lebih sedikit.
Nah, kabar baiknya, ada trik jitu supaya kita bisa tetap kirim uang dengan hemat tanpa harus merasa “ketiban sial” karena biaya tinggi. Artikel ini akan mengupas 5 tips menghemat biaya transfer internasional yang bisa langsung kamu praktikkan. Yuk, kita kupas tuntas!
Mengapa Biaya Transfer Internasional Mahal?
Pernah merasa uang yang kamu kirim seolah “menyusut” di jalan? Itu karena setiap transfer internasional biasanya melewati rantai panjang: bank pengirim, bank koresponden, hingga bank penerima.
-
Biaya administrasi bank bisa mencapai ratusan ribu rupiah per transaksi.
-
Kurs tukar yang dinaikkan sehingga penerima dapat lebih sedikit.
-
Biaya pihak ketiga (bank perantara) yang sering kali nggak terlihat jelas.
Bayangkan seperti beli tiket pesawat murah, tapi pas check-in ditambah biaya bagasi, kursi, sampai makanan. Ujung-ujungnya, harganya nggak murah lagi!
Tip 1: Bandingkan Penyedia Layanan Transfer
Jangan buru-buru pilih satu layanan saja. Ada banyak penyedia transfer dengan biaya berbeda.
-
Bank tradisional: lebih aman tapi mahal.
-
Fintech & platform digital: biaya lebih rendah, transparan, dan cepat.
-
Money transfer operator: bisa instan, tapi kadang biaya lebih tinggi.
👉 Gunakan situs pembanding biaya transfer atau cek langsung aplikasi masing-masing. Dengan begitu, kita bisa lihat mana yang paling hemat.
Tip 2: Pilih Metode Transfer yang Tepat
Setiap metode punya kelebihan dan kekurangan.
-
SWIFT transfer via bank: cocok untuk jumlah besar, tapi biayanya tinggi.
-
E-wallet internasional (PayPal, Wise, Revolut): lebih cepat dan transparan.
-
Kartu debit internasional: praktis, tapi hati-hati dengan kurs dan fee tersembunyi.
Pilih metode sesuai kebutuhan. Kalau untuk kirim ke keluarga rutin, fintech bisa lebih hemat. Tapi kalau transaksi bisnis besar, bank bisa jadi pilihan aman.
Tip 3: Perhatikan Kurs Valuta Asing
Kurs sering kali jadi “jebakan Batman” dalam transfer internasional. Bank biasanya menaikkan kurs jauh di atas kurs pasar.
👉 Triknya:
-
Bandingkan kurs resmi dengan kurs penyedia.
-
Cari layanan yang menggunakan kurs mid-market.
-
Lakukan transfer saat kurs sedang menguntungkan.
Sedikit selisih kurs bisa berarti ratusan ribu per transaksi. Jadi jangan disepelekan!
Tip 4: Hindari Transfer Kecil Berkali-Kali






