Puasa Sunah Bulan Zulhijah – Raih Pahala Maksimal

Puasa Sunah Bulan Zulhijah

Menjelang 1 Zulhijah 1446 Hijriah, umat Muslim di seluruh dunia kembali disapa oleh bulan mulia yang menyimpan banyak keberkahan. Di antara amal-amal yang dianjurkan pada bulan ini, puasa sunah menjadi sorotan utama. Tapi, mengapa harus puasa? Kenapa justru di hari-hari ini?

Yuk, kita gali lebih dalam, karena bisa jadi ini momen terbaik untuk memperbanyak pahala!

Mengapa Bulan Zulhijah Itu Istimewa?

Zulhijah adalah bulan ke-12 dalam kalender Hijriah yang mengandung banyak momen penting seperti:

  • Hari Arafah

  • Hari Raya Idul Adha

  • Ibadah Haji

Allah SWT menyebut sepuluh hari pertama bulan Zulhijah dalam QS. Al-Fajr ayat 2: “Dan demi malam yang sepuluh”, yang menurut mayoritas ulama merujuk pada awal Zulhijah.

Makna 1 Zulhijah dalam Islam

1 Zulhijah menjadi penanda dimulainya deretan hari-hari agung dalam Islam. Di sinilah umat Islam diajak untuk lebih giat beribadah, termasuk dengan memperbanyak puasa sunah sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Zulhijah

Menurut hadits dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai Allah selain di sepuluh hari pertama bulan Zulhijah…” (HR. Bukhari)

Keutamaan sepuluh hari ini bahkan melebihi keutamaan berjihad, kecuali jihad yang dilakukan dengan jiwa dan harta tanpa kembali.

Puasa Sunah: Amalan yang Diutamakan

Puasa sunah adalah bentuk ibadah ringan namun penuh nilai. Selain karena pahalanya yang besar, puasa juga menjadi pelatihan spiritual dan bentuk rasa syukur. Di bulan Zulhijah, puasa sunah menjadi amalan unggulan.

Jenis-Jenis Puasa Sunah di Bulan Zulhijah

Berikut adalah beberapa jenis puasa sunah yang bisa diamalkan:

  1. Puasa di Hari-hari Awal Zulhijah (1–7 Zulhijah)

  2. Puasa Tarwiyah (8 Zulhijah)

  3. Puasa Arafah (9 Zulhijah – khusus bagi yang tidak berhaji)