3. Bangun Personal Branding
Freelancer bukan hanya menjual jasa, tapi juga menjual dirinya. Gunakan media sosial, LinkedIn, atau website pribadi untuk menunjukkan profesionalisme.
4. Atur Waktu dengan Disiplin
Walau kerja fleksibel, jangan sampai waktu berantakan. Tipsnya:
-
Gunakan aplikasi manajemen waktu (Trello, Notion, Asana).
-
Terapkan teknik Pomodoro (25 menit kerja fokus, 5 menit istirahat).
-
Buat jadwal harian seperti pekerja kantoran.
5. Kelola Keuangan dengan Bijak
Penghasilan freelance naik-turun. Maka, penting untuk:
-
Sisihkan minimal 20% untuk tabungan.
-
Catat pemasukan dan pengeluaran.
-
Siapkan dana darurat minimal 3–6 bulan biaya hidup.
6. Jangan Malu untuk Networking
Relasi adalah kunci utama mendapatkan proyek. Ikuti komunitas, webinar, atau grup online sesuai bidang. Semakin banyak kenalan, semakin besar peluang kerja.
7. Berani Menentukan Harga
Banyak freelancer takut pasang harga tinggi. Padahal harga mencerminkan kualitas. Caranya:
-
Riset harga pasar.
-
Hitung biaya waktu dan tenaga.
-
Jangan takut nego, tapi tetap hargai diri sendiri.
8. Jaga Kesehatan Mental
Freelance kadang bikin stres karena deadline menumpuk atau klien ribet. Maka, jangan lupa:
-
Istirahat cukup.
-
Luangkan waktu untuk hobi.
-
Jangan ragu menolak klien yang toxic.
9. Selalu Upgrade Skill
Dunia kerja selalu berubah. Freelancer harus terus belajar:
-
Ikuti kursus online.
-
Baca buku terbaru.
-
Ikuti tren teknologi atau industri.