Di era digital yang serba cepat ini, perangkat Android bukan hanya alat komunikasi, tapi juga tempat penyimpanan data pribadi, informasi sensitif, dan bahkan alat kerja. Maka dari itu, memastikan sistem operasi (OS) selalu diperbarui adalah keharusan, bukan pilihan. Baru-baru ini, Google merilis pembaruan penting yang memperbaiki dua bug berbahaya yang telah diketahui oleh para peretas. Meskipun terdengar tidak mengancam, faktanya bug ini sudah aktif dieksploitasi di dunia nyata, dan itu cukup untuk membuat kita harus bertindak cepat.
Kenapa Harus Cek dan Update OS Android?
Apakah kamu sering menunda update karena merasa “ah, nanti aja”? Kalau iya, mungkin setelah baca artikel ini kamu akan berubah pikiran.
1. Pembaruan Bukan Hanya Soal Fitur Baru
Sebagian besar pengguna hanya mengejar fitur-fitur keren dari update, padahal sebenarnya pembaruan sering kali menyangkut keamanan perangkat dan data pribadi kita.
2. Celah Keamanan Bisa Jadi Bencana
Bayangkan OS kamu seperti rumah. Jika ada jendela terbuka (bug), maling bisa dengan mudah masuk. Nah, dua celah terbaru ini adalah jendela terbuka yang sudah ditemukan oleh malingnya (hacker).
Bug Baru yang Wajib Diwaspadai
Baru-baru ini, Google mengumumkan dua bug serius yang aktif dieksploitasi:
CVE-2025-38352 – Celah di Kernel
-
Kernel itu ibarat otak dari sistem operasi Android.
-
Bug ini memungkinkan penyerang mengakses sistem secara langsung.
-
Kalau dieksploitasi, perangkatmu bisa benar-benar dikendalikan dari jarak jauh.
CVE-2025-48543 – Celah di Android Runtime
-
Celah ini memungkinkan peretas mendapatkan hak istimewa tanpa sepengetahuan pengguna.
-
Parahnya, tidak perlu ada interaksi pengguna sama sekali.
-
Artinya, kamu bisa diretas tanpa tahu apa-apa sedang terjadi.
Kok Bisa Celah Ini Diabaikan?
Meskipun hanya sedikit pengguna yang jadi target, fakta bahwa bug ini sudah diketahui dan digunakan oleh hacker menjadikannya sangat vital untuk segera ditangani. Kadang, pengguna merasa “tidak akan terjadi pada saya”. Tapi kenyataannya, siapa saja bisa jadi korban.