Cari Pengalaman, Jangan Beli Barang Melulu

Posted on

Setiap orang yang bekerja tentu mendapatkan gaji dari perusahaan setiap bulan. Dari penghasilan tersebut digunakan untuk membeli barang kebutuhan hidup maupun membayar segala keperluan, seperti cicilan utang kartu kredit, sewa rumah, dan lainnya.

Namun saat ini, uang dari gaji atau penghasilan yang diperoleh juga dipakai untuk ‘membeli’ sebuah pengalaman. Terkadang, kebahagiaan seseorang, mungkin termasuk kamu bukan memiliki barang-barang berharga, melainkan pengalaman seru yang dapat terus dikenang sepanjang masa.

Seperti pernyataan Peneliti dari Cornell University, Thomas Gilovich seperti dilansir dari Forbes, sebaiknya habiskan uang bukan hanya untuk membeli barang saja, tapi juga menambah pengalaman berharga.

Berikut alasan mengapa pentingnya jangan habiskan uang untuk membeli barang, tapi pengalaman:

Barang baru dipuja, tapi harganya akan turun

Biasanya seseorang suka dengan barang-barang baru. Karena masih baru, jadi inginnya memakai terus barang tersebut. Tapi ada tipe orang yang cepat bosan. Baru digunakan 1 bulan misalnya, sudah ditinggal, lalu beli lagi barang yang baru.

Jika sudah begitu, barang tersebut jadi tak berharga. Dijual lagi pun, harganya bakal jatuh. Jauh lebih murah dibanding harga beli. Tapi coba kamu menggunakan uang untuk ‘membeli’ pengalaman, maka pengalamanmu akan bertambah, dan dapat dipakai untuk menghasilkan uang dalam jumlah lebih besar.

Misalnya uangmu dipakai untuk ikut kursus pemrograman. Kemudian dari bekal kursus tersebut, kamu gunakan untuk mencari kerja. Karena sudah punya keahlian dan keterampilan, maka kamu punya daya tawar tinggi untuk negosiasi gaji.

Selalu mengincar barang yang lebih bagus

Bukan hanya barang baru, seseorang juga mengincar barang yang lebih bagus. Kalau perlu model teranyar. Contohnya saja smartphone. Setiap bulan, bahkan setiap hari, banyak model smartphone terbaru yang bermunculan. Tentunya dengan spesifikasi lebih keren dan tampilan lebih bagus.

Jika dituruti terus, membeli barang tidak akan pernah ada habisnya. Tidak pernah puas membeli yang ini, dan mau yang itu. Tapi bila uangmu dipakai untuk ‘membeli’ pengalaman, maka kamu akan kaya pengalaman.

Investasi pengalaman

Investasi tidak melulu dalam bentuk portofolio, seperti saham, obligasi, surat utang, reksadana, emas, atau deposito. Kamu dapat menginvestasikan uangmu untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Misalnya investasi di bidang pendidikan dengan melanjutkan kuliah S2 atau S3 di luar negeri.

Kamu akan mendapatkan pengalaman bagaimana rasanya belajar di negeri orang. Bahkan dengan pendidikan tersebut, kamu bisa mendapatkan pekerjaan di luar negeri, relasi yang lebih luas, memperoleh pekerjaan impian, dan lainnya. Pengalaman ini lebih bernilai dibanding barang apapun.

Pengalaman akan selalu terkenang, tak mudah dilupakan

Traveling, mengikuti event atau seminar internasional, menjadi relawan, hingga belajar budaya baru, merupakan kegiatan yang bisa Anda lakukan untuk ‘membeli’ pengalaman menggunakan uang Anda.

Pengalaman akan selalu dikenang sepanjang hidup. Yang bisa dibagikan kepada anak cucu kelak sebagai sebuah kisah yang penuh arti. Apalagi jika pengalaman itu kamu dapat dengan susah payah, lewat prestasi, kerja keras, dan perjuanganmu.

Ketimbang barang yang tak akan pernah diingat. Begitu sudah jelek, rusak atau usang, dibuang. Tidak memberi kesan mendalam. Mudah dilupakan dengan mudah. Hanya menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang yang sifatnya konsumtif.

Identitas diri bisa didapat dari pengalaman

Biasanya identitas diri dinilai dari pakaian luar atau barang yang dikenakan sehingga orang mengenali. Padahal identitas diri juga bisa dinilai dari pengalaman. Ada orang yang lebih percaya diri dengan menggunakan barang-barang bermerek di tubuhnya.

Akan tetapi, jika kamu memiliki banyak pengalaman, maka dengan sendirinya identitas sejati akan muncul. Orang lain akan melihatmu berbeda dengan pengalaman tersebut.

Tak Mudah Mencari Uang, Gunakan untuk Sesuatu yang Produktif

Bekerja seharian penuh dari pagi sampai malam. Bahkan kadang lembur. Belum kalau kena semprot si bos. Ya, begitulah perjuangan seseorang untuk mencari uang. Begitu mendapatkan uang, hargai.

Jangan dihambur-hamburkan atau konsumtif. Gunakan untuk kegiatan produktif, sehingga uang yang sudah kamu belanjakan, berputar dan menghasilkan cuan lagi. Ingat, menuruti keinginan tak pernah ada habisnya. Jadi pergunakan uangmu dengan bijak.