5. Tema dan Logo HSN 2025
Pada HSN 2025, tema yang diusung adalah: “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”.
Logo tahun ini juga menghadirkan simbol-simbol seperti lingkaran, warna hijau, motif nusantara, dan elemen cahaya/api sebagai lambang semangat santri.
Tema ini menunjukkan bahwa perjuangan santri bukan hanya untuk kemerdekaan masa lalu, tetapi juga “mengawal” kemerdekaan kita hari ini — dalam arti menjaga, memperkuat, dan membawa Indonesia menuju peradaban dunia.
6. Rangkaian Kegiatan HSN 2025 (Astahasa 8 Agenda Utama)
Pada tahun 2025, rangkaian kegiatan HSN dikemas dalam delapan agenda besar yang disingkat sebagai “Astahasa” (delapan) yang meliputi berbagai dimensi kehidupan.
Berikut detailnya:
6.1 Ithlaq Hari Santri
-
Dilaksanakan pada 22 September 2025 di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
-
Kegiatan: pemeriksaan kesehatan gratis nasional, peluncuran logo & tema, pameran, serta pertunjukan seni santri seperti hadrah, teater, puisi kebangsaan.
6.2 Halaqah Astaloka (Seminar/Diskusi)
-
Kanal untuk santri, akademisi, dan kiai berkumpul dan berdiskusi tentang isu umat, bangsa, dan peradaban.
-
Tujuan: memperkuat pesantren sebagai pusat moderasi Islam dan diplomasi ilmu global.
6.3 Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQK)
-
Diadakan pada 1–7 Oktober 2025 di Pesantren As’adiyah, Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan.
-
Kompetisi membaca & mengkaji kitab-kitab kuning berbahasa Arab — mempromosikan keilmuan pesantren di panggung nasional & internasional.
6.4 Gerakan Ekoteologi “Satu Santri Satu Pohon”
-
Aksi tanam pohon secara nasional oleh santri sebagai wujud bakti ke‑alam dan kontribusi terhadap agenda Net Zero Emission 2060.
-
Menggabungkan spirit keagamaan dengan tanggung jawab lingkungan.
6.5 Expo Kemandirian Pesantren
-
Dilaksanakan 2–22 Oktober 2025. Menampilkan hasil karya, inovasi, UMKM pesantren, ekonomi digital, dan ekonomi hijau.
-
Fokus: kemandirian pesantren sebagai actor ekonomi dan sosial.
6.6 Pesantren Award 2025
-
Tanggal 20 Oktober 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta.
-
Penghargaan untuk pesantren berprestasi, peluncuran program strategis seperti Beasiswa Santri Mendunia, testimoni alumni, dan kolaborasi seni santri.
6.7 Doa Santri untuk Negeri
-
Digelar 21 Oktober 2025 setelah salat Isya secara serentak daring di 34 provinsi.
-
Momen spiritual kolektif untuk mendoakan bangsa dan santri.
6.8 Malam Bakti Santri untuk Negeri Bersama Presiden
-
Puncak acara pada 25 Oktober 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Presiden hadir.
-
Ajang penguatan peran santri dalam pembangunan nasional dan internasional.
7. Kenapa Rangkaian Panjang? Kenapa Tidak Cukup 1 Hari Saja?
Karena semangat santri bukan sekadar sehari, melainkan sebuah gerakan yang terus berjalan. Rangkaian panjang memastikan bahwa:
-
tidak hanya seremoni, tapi aksi nyata dalam berbagai bidang (kesehatan, lingkungan, pendidikan, ekonomi)
-
pesantren dan santri diperkuat sebagai institusi penting dalam pembangunan nasional
-
seluruh Indonesia — bukan hanya daerah pesantren besar — bisa ikut merasakan momentum ini
Sehingga, Hari Santri menjadi lebih dari sekadar tanggal di kalender, melainkan suatu proses perubahan.
8. Peran dan Tantangan Santri Era Kini
8.1 Peran Santri
-
Menjadi agen pendidikan dan pembinaan karakter muda.
-
Berkontribusi dalam ekonomi pesantren dan UMKM.
-
Menjaga nilai‑nilai keagamaan, moderasi, keberagaman.
-
Terlibat dalam isu global seperti lingkungan dan keberlanjutan (contoh: gerakan “Satu Santri Satu Pohon”).
8.2 Tantangan yang Dihadapi
-
Era digital: santri harus menguasai teknologi dan informasi, bukan hanya kitab‑kuntul kuno.
-
Lingkungan global: pesantren harus relevan dengan tantangan zaman seperti perubahan iklim, ekonomi hijau, globalisasi.
-
Stereotipe: perlu mengubah pandangan bahwa pesantren tertinggal, harus menjadi pusat inovasi.
-
Sinergi: antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat harus makin kuat agar hasil nyata terasa.
9. Bagaimana Kita Bisa Terlibat?