Iklan WhatsApp dari Meta Mulai Diterapkan

Saat kamu membuka WhatsApp, apa yang biasanya kamu pikirkan? Chat keluarga? Grup kantor? Atau sekadar kirim sticker lucu? Tapi sebentar lagi, ada satu hal baru yang bakal muncul di layar kamu: iklan.

Yup, kamu nggak salah baca. Meta secara resmi akan menghadirkan iklan di WhatsApp. Bukan hoax, bukan rumor—ini keputusan nyata dari raksasa teknologi yang juga punya Facebook dan Instagram. Tapi… apakah ini kabar baik atau justru bikin pengalaman kita makin nggak nyaman?

Tenang, kita bakal bahas semuanya secara lengkap dan santai di artikel ini.

Apa Itu Kebijakan Baru Meta di WhatsApp?

Meta mengumumkan bahwa mereka akan mulai menyisipkan iklan di WhatsApp, terutama di bagian tab “Updates” atau “Pembaruan”, bukan di dalam chat pribadi. Jadi, setidaknya, percakapan kamu masih aman dari gangguan promosi.

Kenapa Meta Ingin Menaruh Iklan di WhatsApp?

Mari kita jujur: WhatsApp adalah aplikasi besar tanpa sumber pendapatan langsung. Tidak ada biaya langganan. Tidak ada iklan selama ini. Tapi, Meta sebagai perusahaan pastinya butuh cuan untuk operasional dan inovasi. Solusinya? Monetisasi!

WhatsApp Jadi Lahan Bisnis?

Langkah ini sebetulnya bukan hal yang mengejutkan. Meta sudah mulai menjadikan WhatsApp sebagai platform bisnis dengan fitur:

  • WhatsApp Business API

  • Klik ke WhatsApp dari iklan di Facebook & Instagram

  • Chatbot untuk customer service

Nah, dengan menambahkan iklan langsung di aplikasi, Meta memperluas strategi itu ke level yang lebih dalam.

Di Mana Iklan Akan Muncul?

1. Tab “Pembaruan”

Kamu tahu fitur Story di WhatsApp? Di situlah iklan akan ditaruh—mirip dengan Instagram Stories. Jadi, saat kamu swipe Story teman, kamu bisa nemu iklan di antara mereka.

2. Chat Bisnis

Kemungkinan besar, iklan juga akan muncul saat kamu berinteraksi dengan akun bisnis, semacam auto-message atau balasan promosi.

Apa Bedanya dengan Iklan di Instagram?

Walau sama-sama milik Meta, WhatsApp punya karakter berbeda. Di Instagram, kita sudah biasa lihat iklan dalam bentuk visual dan video. Tapi di WhatsApp, user base-nya lebih “privat” dan interaktif. Jadi, pendekatannya akan dibuat lebih subtle dan tidak invasif.