Job Hugging Pilihan Realistis di Dunia Kerja

Dalam dunia kerja yang semakin dinamis dan penuh tekanan, banyak orang mulai mencari cara untuk bertahan tanpa harus selalu mengejar karier spektakuler. Salah satu fenomena yang menarik perhatian adalah job hugging. Istilah ini merujuk pada kebiasaan seseorang untuk tetap bertahan di satu pekerjaan meskipun bukan pilihan ideal, demi keamanan finansial, kenyamanan, atau kestabilan hidup.

Artikel ini akan mengupas tuntas konsep job hugging, mengapa fenomena ini menjadi pilihan realistis di era sekarang, serta bagaimana kita bisa memaknai ulang pekerjaan sebagai bagian dari perjalanan hidup, bukan sekadar tujuan akhir.

Apa Itu Job Hugging?

Job hugging secara sederhana adalah kondisi ketika seseorang tetap bertahan dalam pekerjaan yang mungkin tidak terlalu mereka sukai, namun memberikan rasa aman. Bisa dibilang, ini seperti “memeluk” pekerjaan yang ada, tanpa harus terus-menerus mengejar peluang baru.

Karakteristik Job Hugging

Mengapa Job Hugging Menjadi Tren di Era Modern?

Perubahan sosial, ekonomi, dan budaya kerja modern membuat banyak orang merasa job hugging adalah opsi paling realistis.

1. Ketidakpastian Ekonomi Global

Resesi, PHK massal, dan inflasi membuat banyak pekerja berpikir dua kali sebelum berganti pekerjaan.

2. Biaya Hidup yang Tinggi

Daripada mengejar impian yang tidak pasti, banyak orang memilih pekerjaan tetap untuk menutup kebutuhan sehari-hari.

3. Budaya Hustle yang Mulai Ditolak

Generasi muda, terutama Gen Z, mulai menolak budaya kerja “hustle” yang menekankan kerja keras tanpa henti. Mereka lebih memilih pekerjaan yang cukup tanpa mengorbankan kesehatan mental.

Perbedaan Job Hugging dengan Job Hopping



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *