Membuat Iklan Menarik Relevan Emosional dan Efektif



11. Optimalkan Durasi

Audiens digital cenderung tidak sabar. Untuk iklan video, durasi ideal adalah 15–30 detik. Jangan terlalu panjang, cukup padat dan jelas.

12. Perhatikan Tren

Ikuti tren media sosial untuk menarik perhatian lebih cepat. Contoh: menggunakan audio viral di TikTok atau meme yang sedang ramai.

13. Gunakan Influencer

Kolaborasi dengan influencer membuat iklan terasa lebih natural. Audiens lebih percaya rekomendasi orang yang mereka ikuti dibandingkan iklan langsung dari brand.

Bacaan Lainnya

14. Sesuaikan Bahasa dengan Audiens

Bahasa formal mungkin cocok untuk produk finansial. Tapi untuk fashion anak muda, bahasa gaul lebih efektif.

15. Buat Konsistensi Brand

Pastikan setiap iklan mencerminkan identitas brand. Gunakan warna, tone, dan gaya yang konsisten agar mudah dikenali.

Studi Kasus Iklan Sukses dari Brand Terkenal

1. Coca-Cola dengan Kampanye “Share a Coke”

Coca-Cola mengganti logo mereknya dengan nama-nama orang populer di botol kemasan. Strategi sederhana ini langsung viral karena menyentuh sisi personal konsumen.

  • Kunci sukses: personalisasi, mendorong interaksi sosial, dan memancing orang untuk membagikan momen di media sosial.

  • Pelajaran: sentuhan kecil yang relevan bisa menciptakan iklan global yang berkesan.

2. Grab dengan Kampanye “Kisah Sehari-hari”

Grab sering membuat iklan video dengan narasi cerita sederhana: sopir yang ramah, pelanggan yang terbantu, atau kisah keluarga yang terbantu layanan mereka.

  • Kunci sukses: storytelling emosional, dekat dengan kehidupan nyata.

  • Pelajaran: iklan yang relatable akan lebih mudah diterima karena audiens merasa “itu gue banget.”

3. Tokopedia dengan Kampanye Ramadhan

Tokopedia secara konsisten menghadirkan iklan kreatif menjelang Ramadhan. Mulai dari musik khas, cerita keluarga, hingga kolaborasi dengan artis terkenal.

  • Kunci sukses: momen yang tepat (seasonal marketing) dan kombinasi musik + storytelling.

  • Pelajaran: timing iklan sangat penting, terutama saat momen budaya atau keagamaan yang relevan dengan mayoritas audiens.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *