Pada Minggu (21/09) sore waktu setempat, Perdana Menteri Kerajaan Bersatu (United Kingdom/UK), Sir Keir Starmer, membuat pernyataan mengejutkan sekaligus bersejarah: Inggris secara resmi mengakui negara Palestina. Langkah ini menjadikan UK bergabung dengan lebih dari 150 negara lain yang sudah lebih dulu mengakui eksistensi Palestina sebagai sebuah negara.
Pengakuan ini bukan hanya sekadar keputusan politik, melainkan juga simbol kuat yang membawa harapan baru bagi perdamaian di Timur Tengah, khususnya solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
Latar Belakang Konflik Palestina – Israel
Sejarah Panjang Konflik
Konflik Palestina–Israel sudah berlangsung lebih dari 70 tahun, berakar dari Deklarasi Balfour tahun 1917, pendirian negara Israel tahun 1948, serta perang dan pendudukan militer yang menyusul.
Situasi Terkini di Gaza
Gaza saat ini disebut sebagai “penjara terbuka terbesar di dunia”. Krisis kemanusiaan semakin parah: ribuan korban jiwa, kelaparan, dan minimnya bantuan kemanusiaan akibat pembatasan yang diberlakukan Israel.
Pengumuman Keir Starmer: Isi dan Makna
Dalam pernyataan videonya, Starmer menegaskan:
-
UK resmi mengakui negara Palestina demi menghidupkan kembali solusi dua negara.
-
UK bergabung dengan lebih dari 150 negara yang telah mengakui Palestina.
-
Pengakuan ini adalah “janji kepada rakyat Palestina dan Israel bahwa masa depan lebih baik bisa terwujud”.
Starmer juga menekankan bahwa konflik ini telah memecah belah masyarakat global, bahkan memicu kebencian. Karena itu, Inggris berkomitmen melawan segala bentuk kebencian sambil mendorong perdamaian.
Alasan Pengakuan Palestina oleh UK
-
Tekanan politik internal: mayoritas anggota Partai Buruh mendukung langkah ini.
-
Situasi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk.
-
Kegagalan Israel memenuhi syarat yang diminta UK, seperti gencatan senjata dan akses bantuan.
-
Dorongan internasional: sejumlah negara Barat lain sudah mengambil sikap serupa.
Respon Dunia terhadap Langkah UK
Dukungan dari Palestina dan Dunia Internasional
-
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik keputusan UK.
-
Kanada, Australia, Portugal, dan Prancis juga mengambil langkah serupa.
-
Lebih dari 139 negara sebelumnya sudah mengakui Palestina, termasuk Indonesia sejak 1988.
Penolakan Israel
-
PM Israel Benjamin Netanyahu menyebut keputusan UK sebagai “hadiah bagi terorisme”.
-
Israel menegaskan negara Palestina “tidak akan terwujud”.
Sikap Amerika Serikat
-
Presiden AS Donald Trump menilai pengakuan itu berisiko memberi “hadiah kepada Hamas”.
-
Namun AS tetap menegaskan solusi dua negara sebagai arah resolusi jangka panjang.