Shock Breaker Mobil – Tips Memilih Shock Breaker yang Tepat

Shock Breaker mobil seringkali menjadi perhatian utama para pemilik mobil khususnya mobil sedan Toyota, seringkali para pemilik mobil sedan mengeluh kurang puas dengan performa suspensi terutama untuk bagian belakang. “Mobil sedan Toyota saya ketika memuat penumpang, langsung terlihat amblas dan sering gasruk ketika melewati lubang ataupun polisi tidur.”

Shock Breaker Mobil Toyota

Bagi produsen mobil seperti Toyota, faktor safety dan kenyamanan selalu menjadi skala proritas di dalam merancang suspensi kendaraan. Meski sisi kestabilan juga mendapat porsi yang tidak bisa di bilang sedikit, terutama untuk kendaraan jenis MPV atau sedan.

Kebutuhan setiap pengemudi selalu berbeda, bagi pengemudi dinamis tentu tuntutan pengendalian optimal diperlukan maka tidak heran bila sisi kestabilan menjadi proritas utamanya meski sektor kenyamanan tetap diperhitungkan sebagai alat transportasi harian.

Kasus terhadap paket suspensi bawaan pabrik pun menjadi alasan lain bagi konsumen untuk melakukan perubahan ini. Seperti suspensi Avanza Xenia generasi pertama yang terkenal keras terutama saat dimuat dengan sedikit penumpang tetapi cukup nyaman ketika membawa banyak penumpang maupun barang.

Bacaan Lainnya

Ciri-Ciri Shock Breaker Mobil Rusak

Sebelum memutuskan untuk mengganti shock breaker mobil tentu pertimbangan pertama kita adalah usia pakai shock breaker itu sendiri. Pada umumnya, kinerja shock dirasa mulai melemah atau usia ketika mencapai 2-4 tahun / lebih dari 60.000 km (tergantung pemakaian).

Ciri yang dapat langsung dirasakan, ketika ayunan mobil terasa berlebih saat melewati lubang jalan atau gundukan. Hal ini menandakan kinerja shock breaker telah mulai melemah. Ciri lainnya adalah rembesnya cairan oli pada seal di shock mobil, sehingga tekanan pun menurun drastis dan ciri yang paling parah bila shock breaker telah mengeluarkan bunyi bletak atau tumbukan antar komponen di dalam shock mobil itu sendiri. Dapat dipastikan ketika shock diturunkan dari kendaraan maka shock akan mati alias tidak dapat melakukan pegas kembali.

Pasalnya shock breaker memiliki fungsi untuk meredam gerakaan berlebih dari per di kendaraan. Bila mobil mengayun berlebih saat menabrak lubang, tentu sangat mempengaruhi pengedalian dan kestabilan mobil. Belum lagi, keausan ban pun menjadi tidak merata lantaran permukan ban tidak menerima beban secara merata.

Perbedaan Shock Breaker Original dengan Shock Breaker After Market



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *